Pengertian
Audit IT
Audit
teknologi informasi adalah sebuah bentuk pengawasan dan pengendalian dari
infrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh.
Sejarah Singkat
Audit IT
Sejarah Audit
Audit
sudah dikenal dahulu pada zaman Mesopotamia dengan ditemukannya simbol-simbol
pada angka-angka transaksi keuangan seperti titik, cek list, dan lain-lain. Di
Mesir audit terlihat dari beberapa transaksi keuangan yang diperiksa oleh
auditor. Di Yunani menerapkan audit namun untuk posisi ini kerajaan
menempatkan para budak agar jika ada penyimpangan mudah untuk mencari informasi
dengan cara menyiksa para budak tersebut. Dan di Romawi, audit menggunakan
sistem "dengar transaksi keuangan", jadi setiap transaksi disaksikan
oleh auditor.
Auditing adalah
proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat
diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seseorang yang kompeten
dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi
dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan (Arens & Leobbecke
; 1998) sedangkan menurut R.K Mautz,Husain A sharaf ;1993 mendefinisikan
auditing sebagai rangkaian praktek dan prosedur, metode dan teknik, suatu cara
yang hanya sedikit butuh penjelasan, diskripsi, rekonsiliasi dan argumen yang
biasanya menggumpal sebagai teori. Selanjutnya Mulyadi & Kanaka Puradiredja
(1998) mendifinisikan auditing adalah proses sistematis untuk mempelajari dan
mengevaluasi bukti secara objektip mengenai pernyataan-pernyataan tentang
kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat
kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah
ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang
berkepentingan.
Jenis –
Jenis Audit
1.
Sistem dan aplikasi.
Audit
yang berfungsi untuk memeriksa apakah sistem dan aplikasi sesuai dengan
kebutuhan organisasi, berdayaguna, dan memiliki kontrol yang cukup baik untuk
menjamin keabsahan, kehandalan, tepat waktu, dan keamanan pada input, proses,
output pada semua tingkat kegiatan sistem.
2.
Fasilitas pemrosesan informasi.
Audit
yang berfungsi untuk memeriksa apakah fasilitas pemrosesan terkendali untuk
menjamin ketepatan waktu, ketelitian, dan pemrosesan aplikasi yang efisien
dalam keadaan normal dan buruk.
3. Pengembangan
sistem.
Audit
yang berfungsi untuk memeriksa apakah sistem yang dikembangkan mencakup
kebutuhan obyektif organisasi.
4.
Arsitektur perusahaan dan manajemen TI.
Audit
yang berfungsi untuk memeriksa apakah manajemen TI dapat mengembangkan struktur
organisasi dan prosedur yang menjamin kontrol dan lingkungan yang berdaya guna
untuk pemrosesan informasi.
5.
Client/Server, telekomunikasi, intranet, dan ekstranet.
Suatu
audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah kontrol-kontrol berfungsi pada
client server, dan jaringan yang menghubungkan client dan server.
Kesimpulan
Jadi, Audit
teknologi informasi adalah sebuah bentuk pengawasan dan pengendalian dari
infrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Audit memiliki 5 jenis
antara lain : sistem dan aplikasi , Fasilitas pemrosesan informasi , Pengembangan
sistem, Arsitektur perusahaan dan manajemen TI, Client/Server, telekomunikasi,
intranet, dan ekstranet. Dan auditing sudah dikenal dari zaman Mesopotamia
dengan ditemukannya simbol-simbol pada angka-angka transaksi keuangan seperti
titik, cek list, dan lain-lain.
Source :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar